Fall at the first sight

Kamis, 14 Februari 2013


9 Februari 2013 di Panti Asuhan Gereja Pasundan Tanjung Barat

Ayah saya meninggal setelah beberapa hari saya berusia 9 tahun di bulan ini. Sering kali dulu saya merasa tidak adil dengan keadaan yang terjadi. Saya mempunyai saudara laki-laki 3 orang, mereka orang - orang yang luar biasa, sampai sekarang saya bersyukur sekali memiliki mereka. Ibu kami, dapat dikatakan ibu kami menikah lagi dan meninggalkan kami dengan seseorang dan sekarang mempunyai anak perempuan 2 orang. Apa yang saya ingin ceritakan di sini, saya hanya ingin berbagi pengalaman yang tidak pernah saya pikirkan selama hidup saya. Tetapi tetap saya sangat menyayanginya, saya sangat ingin melihat dia bahagia.

Dulu saya penuh dengan rasa kesal dan marah kepada Tuhan atas apa yang terjadi pada diri saya. Mengapa saya tidak bisa menikmati kasih sayang orangtua saya? Mengapa orangtua satu-satunya meninggalkan kami? Apa saya sedang bermimpi? Kalau memang ini mimpi saya mohon bangunkan saya. Saat 2 SMP saya terpaksa pindah ke Jakarta dan tinggal dengan Opung saya dan hidup kami berempat sejak saat itu ditanggung oleh Opung dan semua Amanguda saya. 

Sebelumnya saya belum pernah ke Panti Asuhan manapun, itu pertama kalinya, dan saya merasa oh God, mereka sangat tabah sekali. Di sana saya mengingat semua keluhan yang saya lakukan kepada Tuhan, saya mengeluh mengapa Dia ambil ayah saya? Ketika saya melihat mereka, mereka semua tersenyum seakan tidak ada beban sama sekali.

Saya sempat mengobrol dengan mereka, saya menanyakan cita-cita mereka. Lalu dengan semangat mereka bilang ada yang ingin menjadi dokter (supaya dapat menyembuhkan orang-orang yang sakit), menjadi designer (supaya biasa membuat baju untuk semua saudara - saudara di panti), guru, pengusaha, dll. Saya tidak tahu cerita mereka bagaimana, tetapi mereka semua 39 orang dari yang paling kecil kalau saya tidak salah kelas 2 SD sampai yang paling besar kelas 3 SMA. 

Ada banyak orang-orang luar biasa yang mengurus dan menjaga mereka di sana. Mereka dibiasakan hidup teratur. Bahkan saya kaget mendengar setiap hari mereka tidur tepat waktu jam 9 malam dan bangun jam 4 pagi. Waw! Saya baru bertemu sekali dengan anak-anak luar biasa ini, tapi saya sangat tersentuh dengan mereka dan saya sangat diberkati dengan mereka, saya berharap bisa menjenguk mereka lagi ke sana. Saya belajar banyak hal yang penting dengan bertemu mereka, walau mereka tidak berkata apa-apa tetapi anak - anak ini membuat saya sadar bahwa mereka berani mengahadapi hari esok, mereka tersenyum dan dengan semua mimpi itu, saya rasa saya jatuh hati pada mereka semua.

Saya tahu apa yang mereka rasakan atau mungkin sedikit dari apa yang mereka rasakan, bagaimana rasanya ditinggalkan, tapi bersyukur Tuhan tidak pernah membiarkan kami. Ya, Dia tidak pernah meninggalkan dan membiarkan kita. Semua kita, Dia mengasihi kita. Saya berdoa semoga anak-anak ini diberkati dan semua anak-anak di luar sana, juga orang-orang luar biasa yang menjaga dan mengurus mereka Tuhan gantikan berkali-kali lipat.

Di dalam video ini ada salah satu lagu yang mereka nyanyikan dan mereka sendiri yang memainkan alat musiknya. Saya minta maaf apabila hasil rekamannya kurang bagus. Selamat menyaksikan. Tuhan Yesus memberkati.

Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku." (Markus 9:36-37)

0 komentar: