TUGAS 4 EKONOMI KOPERASI

Rabu, 09 Januari 2013



1.  EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI
DILIHAT DARI SISI PERUSAHAAN
A.  EFISIENSI PERUSAHAAN KOPERASI
Tidak dapat dipungkiri bahwa koperasi adalah badan usaha yang kelahirannya di landasi oleh fikiran sebagai usaha kumpulan orang- orang bukan kumpulan modal. Oleh karena itu koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
Ukuran kemanfaatan ekonomis adalah adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya di hubungkan dengan teori efisiensi, efektivitas serta waktu terjadinya transaksi atau di perolehnya manfaat ekonomi.
-      Efesiensi adalah: penghematan input yang di ukur dengan cara membandingkan input anggaran atau seharusnya (Ia) dengan input realisasi atau sesungguhnya (Is), jika Is < Ia di sebut (Efisien)

Dihubungkan dengan waktu terjadinya transaksi/diperolehnya manfaat ekonomi oleh anggota dapat di bagi menjadi dua jenis manfaat ekonomi yaitu :
1)     Manfaat ekonomi langsung (MEL)
2)     Manfaat ekonomi tidak langsung (METL)
MEL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung di peroleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan koperasinya.
METL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi diperoleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan/pertanggungjawaban pengurus & pengawas, yakni penerimaan SHU anggota.
•   Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang diterima anggota dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
TME = MEL + METL
MEN = (MEL + METL) – BA
•   Bagi suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha (multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat di hitung dengan cara sebagai berikut :
MEL = EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPU
METL = SHUa
Efisiensi Perusahaan / Badan Usaha Koperasi:
1. Tingkat efisiensi biaya pelayanan BU ke anggota
(TEBP) = Realisasi Biaya Pelayanan
            Anggaran Biaya Pelayanan
 = Jika TEBP < 1 berarti efisien biaya pelayanan BU ke anggota
2. Tingkat efisiensi biaya usaha ke bukan anggota
(TEBU) = Realisasi biaya usaha
Anggaran biaya usaha
Jika TEBU < 1 berarti efisien biaya usaha

B.      EFEKTIVITAS KOPERASI
- Efektivitas adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sungguhnya (Os), jika Os > Oa disebut efektif.
-  Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) :
EvK  =      Realisasi SHUk + Realisasi MEL
          Anggaran SHUk + Anggaran MEL
= Jika EvK >1, berarti efektif

C.      PRODUKTIVITAS KOPERASI
Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika (O>1) disebut produktif.
Rumus perhitungan Produktivitas Perusahaan Koperasi
PPK = SHUk x 100 %
(1)        Modal koperasi
PPK = Laba bersih dari usaha dgn non anggota x 100%
(2)                               Modal koperasi
1.      Setiap Rp.1,00 Modal koperasi menghasilkan SHU sebesar Rp…..
2.       Setiap Rp.1,00 modal koperasi menghasilkan laba bersih dari usaha dengan non anggota sebesar Rp….

D.     ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan koperasi selain merupakan bagian dari system pelaporan keuangan koperasi, juga merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi.
Dilihat dari fungsi manajemen, laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi kemajuan koperasi. Laporan keuangan koperasi pada dasarnya tidak berbeda dengan laporan keuangan yang di buat oleh badan usaha lain. Secara umum laporan keuangan keuangan meliputi (1) Neraca, (2) perhitungan hasil usaha (income statement), (3) Laporan arus kas (cash flow), (4) catatan atas laporan keuangan (5) Laporan perubahan kekayaan bersih sbg laporan keuangan tambahan.

-  Adapun perbedaan yang pertama adalah bahwa perhitungan hasil usaha pada koperasi harus dapat menunjukkan usaha yang berasal dari anggota dan bukan anggota. Alokasi pendapatan dan beban kpd anggota dan bukan anggota pada perhitungan hasil usaha berdasarkan perbandingan manfaat yang di terima oleh anggota dan bukan anggota.
-  Perbedaan yang kedua ialah bahwa laporan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi. Dalam hal terjadi penggabungan dua atau lebih koperasi menjadi satu badan hukum koperasi, maka dalam penggabungan tersebut perlu memperhatikan nilai aktiva bersih yang riil dan bilamana perlu melakukan penilaian kembali. Dalam hal koperasi mempunyai perusahaan dan unit-unit usaha yang berada di bawah satu pengelolaan, maka di susun laporan keuangan konsolidasi atau laporan keuangan gabungan.

2. PERANAN KOPERASI
Peranan Koperasi dalam Berbagai Bentuk Pasar
  1. Pasar dengan persaingan sempurna (perfect competitive market).
Peranan Koperasi dalam Persaingan Sempurna (perfect competitive market)
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna :
v  Adanya penjual dan pembeli yang sangat  banyak
v  Produk yang dijual perusahaan adalah sejenis (homogen)
v  Tidak ada kekuatan menentukan harga
v  Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar
v  Para pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna
v  Tidak ada persaingan di luar harga
Contoh : kegiatan pertanian


  1. Pasar dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitive market) , yaitu : Pasar persaingan oligopoly, monopoli, dan monopsoni.

Koperasi dalam Persaingan Pasar Oligopoli
v  Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar
v  Dua strategi dasar untuk Koperasi dalam pasar oligopoli yaitu strategi harga dan nonharga
Ciri – cirinya:
v  Jumlah perusahaan sedikit
v  Jenis barang standar atau berbeda corak
v  Hambatan untuk masuk dan keluar cukup kuat
v  Persaingan di luar harga sangat besar tapabila menghasilkan barang berbeda corak
Contoh: perusahaan mobil, alat-alat elektronik, dll.

Koperasi dalam Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya.

Ciri-cirinya :
v  Banyak penjual atau pengusaha dari suatu produk yang beragam
v  Produk yang dihasilkan tidak homogen
v  Ada produk substitusinya
v  Kemungkinan untuk masuk dan keluar cukup mudah
v Harga produk tidak sama di semua pasar, tetapi berbeda-beda sesuai dengan keinginan penjualnya
v  Persaingan di luar pasar cukup besar terutama di bidang iklan
Contoh: Perusahaan shampoo, pasta gigi, sepatu, dll

Koperasi dalam Pasar Monopsoni
Monopsoni adalah kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu pembeli saja yang membeli produk yang dihasilkan. 
Ciri-ciri pasar monopsoni :
v  Banyak terdapat penjual atau produsen.
v  Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh harga pasar
v  Sangat mudah untuk masuk ke pasar
v  Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
Contoh: PT. Kereta Api Indonesia
Sumber:
  1. https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:LhD7I3VuFFQJ:ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/ekonomi-koperasi/evaluasi-keberhasilan-koperasi-dilihat-dari-sisi-1+&hl=id&pid=bl&srcid=ADGEESjuHC4Co2vSuakL2ZFzyKC2R_uWh3ONQeKL0kVI4NptixJIQdCjGtzrsTvH-EykVFBw2LN3iWABnaWLDYzZSGvj3tEp0zS9TLsgiwDb0nZFTF96f4_GQR6qSbCtRbxX8R6kaZpz&sig=AHIEtbSz6gfil3kq5cR15L9WVIRGeZz13w
  2. http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/ekonomi-koperasi/peranan-koperasi

0 komentar: