THE GIFT OF RIGHTEOUSNESS (IN KINGDOM PERSPECTIVE)

Rabu, 01 Mei 2013



Roma 5:15-17

5:15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.
5:16 Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran.
5:17 Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus

In Adam                      ><                    In Christ
-    Sins                                                  - Justify
-    Condomnation                                - Righteousness
*terkadang kita pikir kita ada di keduanya.

  1. Righteousness sebagai pergantian status kita bukan lagi pendosa.
You were a sinner, but you save in the grace (ada perubahan status).
Tuhan Yesus yang mempunyai otoritas mengubah status kita dari a sinner become a righteous.
Perubahan status menentukan tingkah laku (ex. As a single and marriage)

  1. Perubahan perjanjian
In Adam                                                    
-    Kita hidup dengan gaya hidup ttn   
-    Ketidaktaatan                                              
-    We must born 
In Christ
- Ada tingkah laku yang bisa dan tidak bisa kita lakukan
- We reborn into it
                                       

Ada pertukaran tuan (Lord)
Yesus
Pada saat kita tidak setia, Dia tetap setia
Pada saat kita tidak taat, Dia tetap taat

  1. Perubahan Kerajaan
Kita tidak bias ada di 2 kerajaan dalam 1 keadaan.
Ketika kita terima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita akan berada di Kerajaan Kristus.
Kita tidak akan ganti kerajaan setiap kita melakukan kesalahan atau dosa.
Roh Kudus tahu kita tidak perfect, bukan kesempurnaan yang dikejar Bapa, tapi intimacy (keintiman). 

Setiap orang mempunyai kebiasaan buruk, we were in Adam’s Kingdom. Dosa.
Tapi Tuhan mampu mematahkan dosa.

Jika kita mampu melakukan sesuatu, maka kita juga mampu untuk tidak melakukannya.

Roma 6:17-18
6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran

-Catatan khotbah by Ps. Lee Burns @ JPCC-

0 komentar: